Posted by : Yoga Thursday 16 May 2013


Bisa dibilang Sony Xperia Z memiliki paket lengkap. Sebuah phabletdengan performa tinggi, desain elegan dan maskulin, juga dibenamkan daya tahan terhadap air dan debu. 

Saya hanya tersenyum melihat dua remaja di hadapan saya panik. Smartphone mereka ternyata basah oleh air. 15 menit sebelumnya, keduanya memang asyik ”basah-basahan” di tepian Curug Cikaso, wisata air terjun yang terletak di kawasan Sukabumi, Jawa Barat, itu. Yang tidak disadari, angin kencang menghembuskan curahan air yang mengalir dari tebing dengan ketinggian puluhan meter itu hingga membasahi tas yang diletakkan tak jauh dari tempat mereka berdiri. 

Tas kecil yang tidak anti air itu ternyata berisi smartphone mereka. ”Cepat matikan dan lekas cabut baterai-nya,” teriak salah satu dari mereka. Saya tersenyum sambil tetap asyik memotret air terjun itu dari jarak dekat walau smartphoneyang saya genggam sudah basah oleh air. Saya tetap tersenyum karena smartphone yang saya pegang itu adalah Sony Xperia Z, yang ”kebal” terhadap air. 

Xperia Z sudah lolos sertifikasi IP55/57 yang membuatnya tahan air dan debu. Portseperti mini USB ataupun lobang audio jack 3,5 mm memiliki klep penutup dari karet yang menjaganya kemasukan air. Secara ekstrem, smartphone dengan layar 5 inci 1080 x 1920 full HD Reality Display tersebut dapat ”direndam” di air sedalam satu meter maksimal 30 menit. Ternyata dalam kondisi seperti ini lah fitur tahan air dan debu itu terasa sekali kegunaannya. 

Ketika sedang traveling, ada kalanya kita memang dihadapkan pada kondisi tak terduga seperti terkena air ataupun debu. Dan menyadari bahwa smartphone kita kebal terhadap dua hal yang sangat desktruktif itu memberikan peace of mind atau kedamaian hati. Tapi ternyata peace of mind itu tidak hanya datang dari fitur anti air dan debu saja. Ada banyak hal yang dimiliki Xperia Z yang juga memberikan peace of mind bagi saya. 

Mulai kualitas kameranya, kejernihan layarnya, kemudahan navigasi menunya, serta desainnya yang maskulin. Yang justru menarik adalah ini: gara-gara Xperia Z, kamera mirrorless Sony NEX 5 saya lebih banyak menetap di dalam tas. Rasanya baru kali ini saya begitu mempercayakan aktivitas memotret dan merekam video perjalanan selama travelingpada sebuah smartphone. 

Biasanya, kamera adalah perangkat yang tidak pernah lepas dari tangan, sedangkan smartphonehanya digunakan sebagai pendamping. Misalnya untuk mendapatkan foto-foto snapshot. Jawabannya ternyata ada pada teknologi Sony Exmor RS yang menghasilkan kualitas jepretan foto dan rekaman video yang jernih. Bahkan jauh lebih jernih ketika saya bandingkan dengan jepretan kamera milik iPhone 5. 

Selain itu, layar berteknologi Mobile Bravia Engine 2, TFT 1080 x 1920 pixels, 441ppi, adalah hal paling sedap dipandang untuk bermain game, membaca majalah PDF, atau menonton video. Ketika digunakan merender game berat seperti Shadow Gun atau Real Racing 3, kualitas grafisnya tajam dan memanjakan mata. Begitupun respon multitasking yang cepat berkat prosesor Snapdragon S4 Pro CPU 1,5 GHz yang berpasangan dengan RAM 2GB. 

Soal bentuk, mungkin tidak semua suka garis tegas dan mengotak yang tidak lagi dipakai oleh vendor lainnya (mengutamakan garis curvy/melengkung). Tapi, walau bertahan dengan desain aristokrat, Xperia Z masih terlihat elegan dan sangat maskulin. Lalu, apa minusnya? Memang ada beberapa hal yang saya catat. Pertama, fitur anti air dan debu ini memiliki dampak pada kenyamanan. Mulai keribetan membuka tutup klep saat ingin men-chargebaterai, hingga suara speaker yang ‘tipis’ dan kurang kencang. 

Selain itu, bodi piano black yang terbuat dari glassesini sangat rentan terhadap goresan dan menjadi finger print magnet (layar dapat dengan mudah berubah jadi “lukisan” sidik jari). Meski, hal itu bisa diatasi dengan menggunakan case dan screen guard

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

Followers

Powered by Blogger.

- Copyright © 2013 Yoga Mahottama -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -